aku pergi…

dear, kamu… (lagi-lagi males nyebut merek ah)

duduklah sebentar saja.. malam sebentar lagi turun menggantikan senja. dan hari ini tidak akan terulang lagi.

perlahan aku hapus air asin yang menggenang berat di pelupuk mata, mata wanita, dengan produktivitas kantung air mata yang tinggi. tapi hari ini aku tidak mau membuatmu gamang.. cukup aku yang tau, ini sangat tidak mudah. dengan lidah yang keluh pun aku memulai…

“mungkin benar, mungkin kesedihan datang bersama cinta. berjalan beriringan sebagai katalis yang menguatkan. atau mungkin kesedihan dan kebahagian hanya kilas tipis yang harus ada yang akan saling menguatkan dalam rekah keduanya.

atau mungkin cinta yang benar, dia selalu datang di antara kebahagiaan dan kesedihan, dan ketika kamu mencintai kamu akan menjadi kuat. dan sekali lagi cinta benar, karena mencintai itu.. tidak putus asa.

“…mungkin aku cuma persinggahan baikmu. kita mungkin dipertemukan untuk membuat diri kita menjadi lebih baik. terima kasih, karena sudah sama-sama aku. terimakasih untuk tidak pernah menyerah dengan keadaan. terima kasih karena sudah mengajarkanku mencintai dengan berani. tanpa kau katakan pun… aku tau seberapa sayang yang kau punya.

“… seperti yang aku ketahui dari jauh-jauh hari, bahkan ketika semua ini baru kita mulai, hari ini akan datang. tapi aku selalu lupa untuk menyambutnya tanpa air mata. rasanya akan tetap sakit, walaupun setiap harinya selalu aku latih bagaimana melepas tanganmu perlahan, dan terus ku ulangi sampai tidak ada rasa kehilangan. namun tetap saja ada yang kosong di sini. tapi tak apa. aku akan terbiasa. aku akan terbiasa. perih itu akan terhapus dengan sendirinya.”

dan ketika kututup kalimat-kalimat panjangku, kamu pun tertunduk dan berlalu. matahari sore membawa sosokmu pergi, hingga bayanganmu pun tak lagi ku lihat.

2 thoughts on “aku pergi…

  1. Panjang ceritanya untuk melepaskan cinta 🙂

    Sayangnya cinta itu datang bersama api, menghangatkan dan membara, saat lindapnya, ia meninggalkan kelompang. Ketika nanti ikatan2 kimia dalam tubuhmu bereaksi terhadap hati. Tolong tulis lagi.

    I’ll wait. I love your writings 🙂

Leave a comment